MALANG - Peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW di MTsN Malang II berlangsung khidmat, Rabu (23/1) lalu. Salah satu agenda yang meriah adalah penampilan siswa berbakat bidang dakwah dan seni. Misalnya, kesenian hadrah dan pidato tiga bahasa yang membuat penonton berdecak kagum.
Waka Humas MTsN Malang II, Ida Mukaromah, S.Ag mengatakan momen maulid nabi kali ini juga dijadikan ajang peningkatan kreatifitas sisw. Selain itu, juga dijadikan media membangun kebersamaan antar kealuarga MTsN yang telah terjalin agar lebih erat dan harmonis.
“Tapi yang lebih penting dari perayaan ini bagaimana menumbuhkan kecintaan kita pada Nabi Muhammad,” katanya. Menurut Ida, dengan tumbuhnya rasa cinta kepada nabi maka akan terlahir generasi islami yang selalu mengamalkan sifat amanah yang hakiki.
Sementara itu, dalam pidatonya, Kepala MTsN Malang II, Pono, S.Ag, M.Pd berharap agar acara peringatan maulid Nabi tidak hanya dilakukan secara ritual saja. Tapi sebagai upaya untuk merubah diri agar menjadi lebih baik. “Semoga peringatan seperti ini tidak hanya di lakukan secara ritual saja, namun kita semua dapat mengambil hikmah sehingga mampu mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari,” harap Pono. Acara yang berlangsung hingga pukul 13.00 WIB itu juga dihadiri Kepala MI Cemorokandang, Kepala SMKN 9 Malang, tokoh masyarakat dan Kepala Desa Cemoro Kandang.
Dalam kesempatan yang sama, penceramah Drs. H. Fathul Arifin, M.H mengatakan, acara maulud Nabi sangat tepat dijadikan ajang silaturrahmi. Menurutnya, merupakan rahmat yang luar biasa menjadi umat Nabi Muhammad. Ajaran-ajaran mulia rasul sangat relevan dalam kehidupan sehari-hari.
Semua aspek kehidupan yang berhungan dengan hubungan sosial juga diajarkan dengan begitu baik. ”Terutama menjalin hubungan dengan keluarga, menghormati guru serta mensyukuri segala nikmat yang telah di berikan kepada manusia. Bersikap mulia kepada orang tua merupakan amanah rasulullah yang begitu indah yang semestinya harus selalu diperhatikan,” bebernya.
Oleh sebab itu, sambungnya, tidak ada alasan bagi kita untuk tidak bersyukur akan nikmat Allah yang begitu besar ini. Yakni menjadi umat Muhammad yang selalu berbakti kepada kedua orang tua dan guru.(try/sir/eno)
Sumber: http://www.malang-post.com/edupolitan/60804-pidato-tiga-bahasa-semarakkan-peringatan-maulid-nabi
Waka Humas MTsN Malang II, Ida Mukaromah, S.Ag mengatakan momen maulid nabi kali ini juga dijadikan ajang peningkatan kreatifitas sisw. Selain itu, juga dijadikan media membangun kebersamaan antar kealuarga MTsN yang telah terjalin agar lebih erat dan harmonis.
“Tapi yang lebih penting dari perayaan ini bagaimana menumbuhkan kecintaan kita pada Nabi Muhammad,” katanya. Menurut Ida, dengan tumbuhnya rasa cinta kepada nabi maka akan terlahir generasi islami yang selalu mengamalkan sifat amanah yang hakiki.
Sementara itu, dalam pidatonya, Kepala MTsN Malang II, Pono, S.Ag, M.Pd berharap agar acara peringatan maulid Nabi tidak hanya dilakukan secara ritual saja. Tapi sebagai upaya untuk merubah diri agar menjadi lebih baik. “Semoga peringatan seperti ini tidak hanya di lakukan secara ritual saja, namun kita semua dapat mengambil hikmah sehingga mampu mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari,” harap Pono. Acara yang berlangsung hingga pukul 13.00 WIB itu juga dihadiri Kepala MI Cemorokandang, Kepala SMKN 9 Malang, tokoh masyarakat dan Kepala Desa Cemoro Kandang.
Dalam kesempatan yang sama, penceramah Drs. H. Fathul Arifin, M.H mengatakan, acara maulud Nabi sangat tepat dijadikan ajang silaturrahmi. Menurutnya, merupakan rahmat yang luar biasa menjadi umat Nabi Muhammad. Ajaran-ajaran mulia rasul sangat relevan dalam kehidupan sehari-hari.
Semua aspek kehidupan yang berhungan dengan hubungan sosial juga diajarkan dengan begitu baik. ”Terutama menjalin hubungan dengan keluarga, menghormati guru serta mensyukuri segala nikmat yang telah di berikan kepada manusia. Bersikap mulia kepada orang tua merupakan amanah rasulullah yang begitu indah yang semestinya harus selalu diperhatikan,” bebernya.
Oleh sebab itu, sambungnya, tidak ada alasan bagi kita untuk tidak bersyukur akan nikmat Allah yang begitu besar ini. Yakni menjadi umat Muhammad yang selalu berbakti kepada kedua orang tua dan guru.(try/sir/eno)
Sumber: http://www.malang-post.com/edupolitan/60804-pidato-tiga-bahasa-semarakkan-peringatan-maulid-nabi


0 komentar:
Posting Komentar